Bahtera rumah tangga mengarungi lautan
dan samudera kehidupan akan ada di hadapan anda, segera setelah anda
ucap ikrar janji sumpah setia, sehidup semati dalam ikatan perkawinan.
Sekarang, apakah anda sudah mengatakan kepada diri anda bahwa anda telah
siap menikah ?. Ada beberapa hal penting yang harus anda pikirkan dan
renungkan saat anda telah berkata “Saya siap menikah.”
Anda tentu sudah memahami betul, jika
pernikahan adalah hal sakral dalam kehidupan manusia. Siap menikah,
berarti anda sudah siap menjalani perjalanan hidup dalam rumah tangga,
yang penuh dengan cinta, kebahagiaan, dengan berbagai cobaan dan godaan.
Sekarang yang akan kita bicarakan
bukanlah hal apa saja yang dapat dikategorikan sebagai seseorang yang
siap menikah. Namun disini, kita akan sedikit mengupas, tentang hal-hal
yang perlu diperhatikan saat anda sudah menjadi seseorang yang siap
untuk menikah.
Pertimbangkan 7 Hal Penting Ini Saat Anda Telah Memutuskan Siap Menikah
1. Obsesi pribadi
Memiliki harta atau kekayaan yang cukup
(kemampuan finansial tinggi), ingin punya rumah sendiri, ingin punya
suami yang sudah punya jabatan, punya pekerjaan tetap, merupakan contoh
obsesi pribadi yang sering dijadikan patokan seseorang sebelum
memutuskan untuk menikah. Namun ketahuilah, bahwa sebenarnya hal-hal
tersebut justru dapat anda jadikan masterplan atau rencana rumah tangga
kedepannya. Jangan jadikan obsesi-obsesi tersebut menghambat rencana
anda untuk menikah. Masih banyak hal lain yang lebih penting untuk
dipertimbangkan.
2. Tidak terlalu lama menunda-nunda.
Hubungan matematis umur pasangan dengan
umur anak ada baiknya diperhitungkan juga. Usahakan anda siap menemani,
cukup tenaga, untuk membesarkan anak hingga sang anak dewasa dan
mandiri. Melihat faktor ini, jika anda sudah cukup umur dan cukup
dewasa, dan telah menemukan tambatan hati atau calon pasangan hidup yang
cocok, tidak ada salahnya untuk merencanakan pernikahan.
3. Mampu Bertanggung Jawab.
Jika anda memang sudah siap untuk
menikah, baik suami ataupun istri, harus memiliki tanggung jawab penuh
pada rumah tangga yang akan dijalaninya kelak. Kemandirian merupakan
salah satu modal bentuk tanggung jawab. Tidak bergantung lagi kepada
orangtua, dan mampu membina kemandirian itulah yang diharapkan.
4. Memahami betul tugas masing-masing.
Terlepas calon suami atau istri memiliki
hak dan kewajiban, coba pahami dengan baik tugas suami dan tugas istri.
Dan sebagai seorang calon suami, maka ia mampu mendudukkan sang istri
di tugasnya sebagai ibu rumah tangga, pendamping kepala rumah tangga.
Sifat dan sikap kepemimpinan yang baik juga harus dipupuk sejak dini.
Mampu mengontrol, mengendalikan berbagai hal baik atau buruk, merupakan
hal penting untuk anda lakukan.
5. Fokuslah kepada pernikahan bukan kepada acara pernikahannya.
Pernikahan akan anda lalui seumur hidup
anda. Sedangkan acara pernikahan bersifat sementara dan hanya sekali
saja. Fokuslah kepada apa yang akan anda jalani untuk jangka waktu
panjang, bukan kepada apa yang akan anda jalani sesaat saja. Jika anda
memang punya kemampuan untuk melengkapi pernikahan dengan acara megah
dan mewah, silahkan saja. Namun acara tersebut hanyalah faktor pelengkap
saja.
6. Siap dengan segala atribut Rumah tangga.
Begitu anda menikah, maka segala atribut
rumah tangga akan langsung menempel. Atribut menikah seperti menafkahi
keluarga, membesarkan anak, memiliki mertua, merupakan beberapa contoh
atribut rumah tangga yang langsung melekat. Persiapkan diri anda dengan
sebaik-baiknya untuk menghadapi dan menjalani hal itu semua dengan penuh
rasa tanggung jawab.
7. Menerima Kelebihan dan Kekurangan.
Tujuan dari pernikahan adalah
meyempurnakan dua insan yang tidak sempurna menjadi sempurna. Saling
menerima dan melengkapi banyak kekurangan dan kelebihan diantara
pasangan adalah hal yang sangat penting untuk dicamkan. Tak ada yang
sempurna, maka dari itu, anda sebagai suami atau istri, harus mampu
mengolah segala kekurangan dan kelebihan sebagai satu kekuatan untuk
terus bertahan dalam rumah tangga.
Cobalah untuk mempertimbangkan 7 hal penting tersebut saat anda memutuskan untuk “siap menikah“. Persiapkan diri anda dengan sebaik-baiknya, agar anda dapat mampu menjalani dan memiliki pernikahan yang abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar