Translate

Rabu, 10 Oktober 2012

Tokoh-tokoh Pembaruan dalam Islam (1)


saya disini akan menyajikan beberapa tokoh-tokoh pembaruan dalam Islam.

1. Muhammad Abduh (1849-1905)
Tokoh pembaruan Islam ini dilahirkan dari keturunan orang besar yaitu Umar bin Khatab. Sebelum terjun dalam pergerakan ia belajar dengan Jamaludin Al-Afgani di universitas Al-Ahzar. Dari pembelajarannya ini ia mulai terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran modernisasi dari gurunya. Dalam melakukan gerakan pembaruan ia melaksanakannya dengan menulis artikel di media massa seperti di koran Al-Ahram.

Mereka berpendapat bahwa masuknya berbagai macam bid'ah ke dalam ajaran Islam, membuat umat Islam lupa akan ajaran Islam yang sebenarnya.

Pemikiran-pemikiran pembaruan yang menjadi kemajuan dalam pembaruan Islam adalah:
a. Untuk menafsirkan kemurnian ajaran Islam harus digunakan cara dengan membuka pintu Ijtihad.
b. Setiap umat muslim agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern maka harus mau menghargai akal dengan jalan merasionalisasikan ajaran Islam itu sendiri.
c. Negara Islam harus mengakui konstitusi sehingga ada pembatasan kekuasaan dari seorang pemimpin.
d. Melakukan modernisasi sistem pendidikan di Al-Ahzar.


2. Muhammad Ridho (1815-1935)
Menurut sejarah silsilah keluarganya tokoh pembaruan Islam ini adalah keturunan dari Nabi Muhammad saw. Pemikiran pembaruan yang membangun tokoh ini terbentuk dari seringnya membaca artikel maupun opini yang ada di koran Al-Urwatul Wusqa pimpinan Jamaludin Al-Afgani dan Muhammad Abduh. Kemudian ia berguru kepada dua orang tadi.

Pemikiran pembaruan yang keluar dari Muhammad Rasyid Ridho adalah:
a. Pemikiran kaum Jabariah yang menyesatkan harus ditinggalkan demi kemajuan Islam.
b. Akal dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam menafsirkan Al-Qur'an dan Hadits akan tetapi harus mengendahkan prinsip-prinsip umum.
c. Kemunduran negara Islam diakibatkan karena umat Islam terjebak dalam pandangan bid'ah dan kurrafat.
d. Sistem pemerintagan yang modern justru tidak sesuai dengan syariat Islam maka harus kembali ke khalifah.
e. Dalam memilih khalifah harus seorang mujtahid besar dengan bantuan para ulama dalam meneragkan prinsip hukum Islam sesuai dengan tuntutan jaman.


3. Sir Muhammad Iqbal (1873-1938 )
Beliau termasuk muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional intelektual Islam. Pemikiran pembaruan dibentuk ketika ia belajar di Murray College Sialkot dan berguru dengan ulama besar Sayyid Mir Hasan. Setelah menyelesaikan studinya ia mendapatkan julukan sebagai filsuf, penyair, dan mujadid (pembaru pemikiran Islam).

Pemikiran-pemikiran yang dikeluarkan oleh beliau adalah sbb:
a. Syariat Islam harus dapat mengikuti perkembangan modernisasi maupun pembaruan di dunia.
b. Pembatasan dalam pola berpikir umat Islam sebagai penyebab kemunduran Islam di dunia.
c. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi syarat mutlak agar umat Islam tidak ketinggalan dengan bangsa Arab.
d. Pandangan umat Islam terhadap zuhud tidak memperhatikan pada masalah-masalah sosial dan keduniaan.
d. Dinamisasi pemikiran Islam harus dilakukan dengan cara membuka pintu ijtihad.

4. Muhammad Ali Pasha (1765-1849)
Dalam melakukan pergerakan modernisasi, beliau menitikberatkan pada kemajuan pendidikan. Hal ini dilakukan agar umat Islam tidak mengalami ketinggalan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di dunia.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Bidang militer, yaitu mendirikan sekolah militer dengan tenaga didik dari negara Perancis.
b. Bidang pendidikan, usaha yang dilakukan adalah dengan membangun sekolah-sekolah yang memiliki jurusan yang berbeda-beda.
c. Bidang ekonomi, yaitu dengan melakukan pengambilalihan tanah negara untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.


5. Syah Waliyullah (1703-1762)
Beliau dilahirkan dari keluarga yang memiliki keturunan dari Umar bin Khatab. Dalam melakukan pembaruan Islam selalu dilakukan dalam menciptakan berbagai karya sastra Arab antara lain Hajjalul Ballgan, Fuyud al-Haramain, dan al-Fauzul Kabir Fi Usulit-Tafsir. Untuk mempermudah mengajarkan Islam modern yang sesuai dengan ajaran Islam di Persia beliau menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Persia.

Ide-ide yang dikembangkan:
a. Perubahan pemerintahan Islam yaitu dari khalifah menjadi kerajaan.
b. Ide perubahan pemerintahan membawa pengaruh terhadap perubahan sistem politik yaitu dari demokrasi menjadi monarki absolut.
c. Bahwa pecahnya umat Islam di dunia diakibatkan dengan berkembangannya aliran Islam.
d. Masuknya ajaran dari budaya maupun adat istiadat suatu golongan masyarakat membawa penyimpangan terhadat tauhid Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger