Makanan yang mengandung kedelai memainkan peranan yang penting dalam diet masyarakat Asia sejak berabad-abad.
Apa yang Spesial Mengenai Kedelai
Kedelai adalah campuran komplex dari bahan biologi aktif. Dua komponen yang diduga utama berperan pada manfaat kesehatan adalah protein dan isoflavon, dimana isoflavon memiliki daya tarik tersendiri sebagai alternatif pengganti HRT. Kualitas dari protein kedelai mirip dengan yang dikandung daging dan protein susu, namun protein kedelai kelihatannya memiliki efek yang lebih menguntungkan terhadap fungsi ginjal dan lebih tidak hiperkalsiurik dibanding protein hewan.
Isoflavon adalah subklas dari senyawa flavonoid. Bila dibandingkan diantara senyawa flavonoid lainnya, isoflavon jarang ditemukan pada tetumbuhan. Kedelai adalah satu-satunya sumber isoflavon yang berasal dari tumbuhan.
Isoflavon yang Penuh Daya Tarik
Bukti ketertarikan banyak peneliti di Barat tentang manfaat isoflavon ini dapat dilihat pada banyaknya jumlah penelitian yang dilakukan. Lebih dari 600 makalah ilmiah memuat tentang isoflavon setiap tahunnya di Amerika, bandingkan pada tahun 1985 yang hanya memuat 12 makalah saja.
Manfaat Isoflavon
Di bawah ini dapat dilihat beberapa manfaat dari isoflavon sehubungan dengan beberapa penyakit.
Kanker Payudara
Selama lebih dari 10 tahun telah banyak penelitian yang menduga adanya efek antikanker dari kedelai, terutama yang berhubungan dengan kanker payudara. Para peneliti tertarik karena ditemukannya estrogen kerja rendah dalam isoflavon dan rendahnya angka mortalitas akibat kanker payudara di Asia. Isoflavon dapat meningkatkan efek antiestrogenik dalam beberapa cara, walaupun data tentang efek ini terhadap manusia terbatas.
Venous Thromboembolic Disease Estrogen diduga meningkatkan risiko trombosis dengan meningkatkan produksi hepatik atau metabolisme faktor koagulasi. Belum ada mekanisme yang jelas mengenai ini. Namun dari banyak penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa berbeda dari estrogen, isoflavon dan protein kedelai keduanya mengurangi atau tidak memiliki efek terhadap agregasi trombosit.
Stroke
Pada percobaan terhadap binatang ditemukan adanya efek potensial pada kedelai terhadap risiko stroke.Monyet-monyet dewasa yang menderita diabetes diberikan diet yang mengandung sumber protein yang berbeda. Hasilnya menunjukkan kadar kolesterol LDL berkurang pada monyet yang menerima protein kedelai.
Saluran Empedu
Estrogen dapat menambah risiko penyakit saluran empedu dengan meningkatkan konsentrasi kolesterol di kantung empedu. Pada penelitian terhadap binatang didapatkan bahwa protein kedelai dapat menurunkan risiko tersebut dengan menurunkan konsentrasi kolesterol dalam empedu dan hati.
Coronary Heart Disease
Efek hipokolesterolemik dari kedelai dapat juga menurunkan insiden CHD. Selain itu isoflavon dapat juga memberi manfaat terhadap pembuluh darah dimana terjadi peningkatan arterial compliance, sebagai patokan fleksibilitas arteri. Isoflavon dan protein kedelai juga dapat menurunkan tekanan darah dan menghambat oksidasi kolesterol LDL.
Kanker Kolorektal
Kedelai diduga mengurangi beberapa bentuk dari kanker, termasuk kanker kolorektal. Salah satu penelitian menemukan dari sampel dengan riwayat kanker kolon yang diberi 39 gram protein kedelai/hari selama satu tahun, terdapat penurunan signifikan pada proliferasi sel kolon. Hal ini menunjukkan penurunan dalam hal risiko kanker kolon.
Fraktur
Karena sifatnya yang mirip dengan estrogen, manfaat isoflavon terhadap sistem skeletal juga banyak. Isoflavon dapat menghambat kehilangan kalsium dari tulang. Hal ini dapat terjadi karena adanya penghambatan pengeluaran kalsium melalui urine. Data epidemiologi menyebutkan adanya peningkatan densitas tulang pada wanita-wanita Asia yang banyak mengkonsumsi kedelai. Peningkatan densitas tulang ini dapat membantu wanita menopause menghindari osteoporosis yang dapat mengakibatkan fraktur.
Rekomendasi Konsumsi
US Food and Drug Administration menganjurkan konsumsi 25 g protein kedelai per hari (tidak ada rekomendasi tentang banyaknya isoflavon) sebagai target untuk mengurangi kolesterol. Namun jumlah ini tidak bisa dijadikan patokan untuk populasi dewasa umum, karena rekomendasi itu ditujukan bagi penderita hiperkolesterolemia. Jumlah 25 g protein kedelai per hari termasuk tinggi, sedangkan untuk wanita dewasa dianjurkan hanya separuhnya. Rekomendasi yang lebih tepat adalah 15 gram protein kedelai (antara 10-25 gram) dan 50 mg isoflavon (antara 30-100 mg/hari).
Makanan tradisional dari kedelai memiliki perbandingan isoflavon:protein kedelai rata-rata 3,5 : 1. Oleh karenanya, mengkonsumsi 15 gram protein susu akan menghasilkan sekitar 50 mg isoflavon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar