Translate

Kamis, 08 November 2012

makalah matematika: KECERDASAN MATATIKA


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam penulisan makalah ini dilatar belakangi oleh adanya keingin tahuan dari penulis untuk lebih mengetahui lebih lanjut dari multiple intelligence (kecerdasaan majemuk).  Penulis juga ingin belajar kembali tentang kecerdasaan majemuk yang sekarang sedang genjar untuk dilaksanakan. Bagaimana caranya kecerdasan majemuk diterapkan dalam dunia pendidikan, dapat mengerti lebih lanjut tentang peranan kecerdasan majemuk dalam pendidikan.
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di sekolah.


B.     Identitas Masalah
Pembelajaran dengan menggunakan perinsip kecerdasan majemuk dalam pembelajaran memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengasah kemampuan berpikirmenurut bidangnya dan menurut kesukaanya. Cara berfikir otak yang berbeda sangat mempengaruhi tingkat belajar peserta didik. Peserta didik yang belajar dengan logika matematika sangat sulit jika hanya belajar dengan hanya membaca saja. Sebaliknya pula peserta didik yang belajar dengan verbal linguistic juga sangat kesulitan jika berhadapan dengan masalah yang menggunakan logika atau cara berpikir deduktif.

C.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.      Ada berapa macam kecerdasan majemuk itu?
2.      Apakah pengertian dari macam kecerdasan  majemuk itu?
3.      Bagaimana cara untuk mengajarkan kecerdasan majemuk terhadap peserta didik?

D.    Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang bentuk kecerdasan majemuk. Bagaimna cara penerapan dari kecerdasaan itu jika diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari di kelas. Supaya guru bisa membedakan antara peserta didik yang satu dengan yang lain jika memiliki kemampuan kecerdasan yang berbeda.
Teori Multiple Intelligences juga bertujuan untuk  mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tinjauan Pustaka
Kecerdasaan majemuk yang sudah kita kenal terdiri dari 8 macam kecerdasaan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan spiritual.
Setiap kecerdasaan yang ada mempunyai ciri dan sifat yang berbeda-beda. Kecerdasaan logika matematika tidak bisa dipraktikan dengan membaca keras atau sekedar bercerita

B.     Pembahasan
Kecerdasan majemuk diperkenalkan oleh Prof. Howard Gardner, yaitu seorang psikolog dan profesor utama di Cognition and Education, Harvard Graduate School of Education dan juga profesor di bidang Neurologi, Boston University School of Medicine.
Konsep ini memiliki esensi bahwa setiap orang adalah unik, setiap orang perlu menyadari dan mengembangkan ragam kecerdasan manusia dan kombinasi-kombinasinya. Setiap siswa berbeda karena mempunyai kombinasi kecerdasan yang berlainan. Kecerdasan-kecerdasan tersebut adalah :
1.      Kecerdasan Verbal – Linguistik
2.      Kecerdasan Matematis – Logis
3.      Kecerdasan Visual – Spasial
4.      Kecerdasan Kinestetis – Jasmani
5.      Kecerdasan Musikal
6.      Kecerdasan Interpersonal
7.      Kecerdasan Intrapersonal
8.      Kecerdasan Naturalis

       I.            PRINSIP-PRINSIP UTAMA DALAM KECERDASAN MAJEMUK
a.      Setiap orang memiliki delapan kecerdasan
b.      Pada umumnya orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai tingkat penguasaan memadai.
c.       Kecerdasan umumnya bekerja bersamaan (simultan) dengan cara yang kompleks
d.      Ada banyak cara untuk cerdas dalam setiap kategori

    II.            BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN 
a.      Faktor Biologis
Faktor keturunan atau genetis, luka atau cedera otak sebelum, selama dan sesudah kelahiran.
b.      Sejarah Hidup Pribadi
Pengalaman dengan orang tua, guru, teman sebaya, kawan-kawan dan orang lain, baik yang membangkitkan maupun yang menghambat pengembangan kecerdasan.
c.       Latar Belakang Kultural dan Historis
Waktu dan tempat dilahirkan dan dibesarkan serta sifat dan kondisi perkembangan historis atau kultural di tempat-tempat lain.

 III.            SYARAT POKOK YANG HARUS DIPENUHI SETIAP KATEGORI KECERDASAN
a.       Ada wilayah primer dalam sistem neorologis yang bekerja dominan untuk satu aspek kecerdasan.
b.      Ada komponen inti dari kompetensi atau kecerdasan ini..
c.       Ada sistem simbol yang khas.
d.      Ada kegiatan budaya tertentu yang merepresentasikan kecerdasan ini.
e.       Ada peta perkembangan yang khas dari setiap kecerdasan.
f.       Bukti – bukti kondisi akhir terbaik
g.      Ada bukti asal-usul revolusioner.
h.      Kemampuan spesies lain.
i.        Faktor historis terhadap keadaan dunia saat ini.

1.      KECERDASAN VERBAL – LINGUISTIK
Kecerdasan bahasa menunjukkan kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Peserta didik dengan kecerdasan bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya.
Peserta didik seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat, misalnya terhadap nama-nama orang, istilah-istilah baru, maupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, peserta didik ini umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik lainnya.

Cara Mudah Dalam Belajar
v  Bercerita, permainan kosa kata, wawancara
v  Permainan ingatan nama atau tempat
v  Menggunakan tulisan jurnal
v  Mengerjakan teka-teki
v  Buat, edit majalah kelas
v  Debat, Diskusi

2.      KECERDASAN MATEMATIS – LOGIS
Kecerdasan matematika-logika menunjukkan kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut.
Peserta didik ini juga sangat menyukai berbagai permainan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti catur dan bermain teka-teki.
Cara Mudah Dalam Belajar
v  Rangsang dengan kegiatan pemecahan masalah
v  Permainan berhitung/computer
v  Analisa dan tafsirkan data, gunakan logika
v  Beri eksperimen praktis
v  Padukan organisasi, matematika dan pelajaran lain
v  Biarkan segala sesuatu diselesaikan secara bertahap
v  Gunakan berpikir deduktif

3.      KECERDASAN VISUAL – SPASIAL
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial ini. Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan
Cara Mudah Dalam Belajar
·         Gunakan gambar, diagram, peta, warna, grafik computer
·         Gunakan peta belajar atau mind map
·         Lakukan visualisasi, nonton atau buat video
·         Gunakan ekspresi wajah
·         Pindah ruangan untuk mendapat perspektif yang berbeda


4.      KECERDASAN MUSIKAL
Kecerdasan musikal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
Peserta didik jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, entah melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan tape recorder, radio, pertunjukan orkestra, atau alat musik dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
Cara Mudah Dalam Belajar
v  Bermain alat music, elbajar lewat lagu
v  Gunakan konser aktif dan pasif
v  Iringi dengan music
v  Bergabung dengan paduan suara

5.      KECERDASAN FISIK ATAU KINESTETIS
Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
Hal ini dapat dijumpai pada peserta didik yang unggul pada salah satu cabang olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, tenis, renang, dan sebagainya, atau bisa pula dijumpai pada peserta didik yang pandai menari, terampil bermain akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.
Cara Mudah Dalam Belajar
v  Gunakan latihan fisik
v  Gunakan tarian, gerak dan drama
v  Gunakan manipulasi dalam ilmu alam, matematika
v  Padukan gerak dengan semua mata pelajaran
v  Gunakan model, mesin, lego, kerajinan tangan
v  Lakukan perjalanan lapangan, lakukan permainan kelas
v  Bertepuk, ketukan kaki, loncat, dsb

6.      KECERDASAN INTERPERSONAL ATAU SOSIAL
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.
Cara Mudah Dalam Belajar
v  Belajar bersama, beri kesempatan untuk sosialisasis
v  Kegiatan “sharing” (berbagi)
v  Gunakan ketrampilan berhubungan dan komunikasi
v  Permainan percakapan

7.      KECERDASAN INTRAPERSONAL ATAU INTUITIF
Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Peserta didik semacam ini senang melakukan instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan dirinya sendiri.
Cara Mudah Dalam Belajar
v  Lakukan pengembangan diri untuk mendobrak rintangan belajar
v  Lakukan tanya jawab
v  Diskusikan, refleksikan atau tulis apa yang dialami dan dirasakan
v  Buat catatan harian atau jurnal
                                                          
8.      KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.
Peserta didik dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, benda-benda angkasa, dan sebagainya.
Cara Mudah Dalam Belajar
v  Belajar di udara terbuka
v  Langsung menggunakan materi alam (tumbuhan, bebatuan, binatang peliharaan)
v  Hadirkan harmonisasi dengan unsur alam


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Melalui konsepnya mengenai multiple intelligences atau kecerdasan ganda ini Gardner mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan dari tunggal menjadi jamak.
Kecerdasan tidak terbatas pada kecerdasan intelektual yang diukur dengan menggunakan beberapa tes inteligensi yang sempit saja, atau sekadar melihat prestasi yang ditampilkan seorang peserta didik melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka, tetapi  kecerdasan juga menggambarkan kemampuan peserta didik pada bidang seni, spasial, olahraga, berkomunikasi, dan cinta akan lingkungan.
B.     Saran
Berdasarkan makalah yang telah saya susun, maka saya dapat menyimpulkan bahwa setiap peserta didik mempunyai keerdasan masing-masing da berbeda-beda pula. Oleh sebab itu, sebagai seorang pengajar haruslah lebih mengetahui apa dan bagaimana peserta didik kita dalam belajar.
Seotang pengajar tidak boleh hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja karena itu akan mematikan atau menghentikan kecerdasan peserta didik yang tidak bisa menangkap pelajaran dengan metode tersebut. Seorang pengajar harus mampu menyeimbangkan
DAFTAR PUSTAKA


http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/11/27/kecerdasan-majemuk-multiple-intelligences/
http://ruangpikir.multiply.com/journal/item/29?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger