Penampilannya
mungkin kurang menarik. Tapi dibalik itu, terong (eggpant atau aubergine)
memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Tak hanya populer sebagai makanan,
sayuran berdaging lunak seperti spons ini juga dimanfaatkan sebagai obat untuk
mengatasi berbagai penyakit.
Cukup
banyak negara yang memiliki masakan khas dari sayuran yang bernama latin
Solanum melongena ini. Hal ini karena memang terong dikenal sebagai sayuran
yang istimewa. Di India misalnya, terong yang dikenal dengan nama brinjal,
dipandang sebagai raja sayuran (king of vegetables) karena rasanya enak
dan bisa digunakan di hampir semua masakan khas India sehari-hari dan makanan
untuk perayaan. Ada anggapan, terong bisa menyebabkan loyo kaum pria. Anggapan
itu mincul bisa jadi itu karena penampilan terong yang lunak setelah dimasak.
Alhasil, kebanyakan pria merasa khawatir saat disodori hidangan dari terong.
Padahal ini cuma mitos belaka dan tak terbukti kebenarannya. Sebaliknya, terong
justru bermanfat dalam urusan seks.
Terong Pembangkit Gairah Seks
Dalam
pengobatan Hindu kuno, terong diandalkan sebagai sayuran pembangkit gairah
seksual. Di Eropa, terong mendapat julukan apel cinta (apple of love)
dan sangat populer sebagai buah penambah gairah sejak tahun 1600-an. Ini karena
terong mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan
melancarkan sirkulasi darah sehingga baik untuk mengatasi disfungsi ereksi yang
disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah.
Bagi
kaum hawa, terong punya manfaat tersendiri. Sayuran ini mengandung asam
folat yang sangat dibutuhkan oleh wanita hamil dan janin yang dikandungnya.
Asam folat berperan dalam mencegah kerusakan otak bayi di dalam
kandungan. Air rebusan akar terong juga dipercaya sebagai tonik bagi wanita
setelah proses persalinan.
Terong
untuk Kecantikan?
Terong
juga bisa diandalkan untuk urusan kecantikan. Wanita Eropa sering memanfaatkan
terong untuk memutihkan dan menghaluskan kulit, serta menghilangkan jerawat.
Caranya, terong dihaluskan bersama yogurt tawar, lalu diusapkan ke seluruh
wajah dan leher. Diamkan selama 20-30 menit, lalu bilas wajah hingga bersih.
Bagaimana dengan Kulit Terong?
Jangan
buang kulit terong karena kulit terong mengandung nasunin, flavonoid
yang berperan sebagai antioksidan kuat pengikat radikal bebas. Menurut
penelitian di University of California, Amerika Serikat, nasunin terbukti dapat
melindungi membran sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
Penelitian
di Department of Nutritional Science, Jepang juga menemukan bahwa kandungan nasunin
dalam terong bermanfaat menghambat proses angiogenesis, yaitu proses yang mendukung
pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dengan memasok oksigen dan nutrisi untuk
sel kanker.
Nice post,, visit ma follownya =)) http://tpb-pembaharuan.blogspot.com/
BalasHapus